- Posted by : SMP Santa Maria Bandung
- on : November 06, 2024
ANGELIQUE KIENA BERTHAN |
- Nama : Angelique
Kiena Berthan
- Siswa : Kelas 7
- Karya : Cerpen
Misteri
di Balik Kaca Patri Gereja Katedral
Angin malam meraung-raung seperti binatang
buas yang kelaparan, membawa siapapun yang berada disana ke dalam pusaran
ketakutan yang semakin dalam. Terkecuali untuk Chasna Raespati. Seorang
detektif yang baru saja menemukan sebuah buku misterius di depan rumahnya yang
terbuang begitu saja, dengan kode morse didalamnya. Namun, Chasna tidak terlalu
pandai dalam hal memecahkan kode morse, maka dari itu, ia meminta bantuan
temannya, Naka Kavindra.
“Cha, mending kita pulang deh. Kita udah
dari jam 5 sore disini, sekarang udah jam 1 subuh.” Ucap Naka, sambil menguap.
“Ka? Lu yakin mau pulang sekarang? Kita
persis didepan tempat yang dikasih tau di diary
ini loh.” Jelas Chasna, memang, mereka berdua sekarang ada didepan sebuah
gereja Katedral terbengkalai yang dituliskan di halaman pertama diary yang
ditemukan Chasna.
“Yaudah, ayo.” Pasrah Naka.
Cahaya bulan memantul pada kaca-kaca
jendela gereja yang pecah, menciptakan bayangan-bayangan aneh di dinding luar.
Angin malam menerbangkan debu-debu dari beberapa reruntuhan, membuat suasana
semakin mencekam. Dengan perlahan tapi pasti, mereka melangkah masuk ke dalam
gereja. Udara di dalam terasa dingin dan lembab, bau apek menyengat hidung.
Lilin-lilin yang masih menyala samar-samar menerangi altar yang sudah rusak.
“Dari kenampakan yang gue liat, ini
kayaknya Katedral baru ditinggalin deh. Coba lo search di google nama
Katedral ini. Tadi didepan sih, namanya Katedral Maria Kudus.” Perintah Naka
kepada Chasna.
Chasna pun mulai mencari semua tentang
gereja Katedral Maria Kudus
“Eh, Ka! Ternyata ni gereja terbengkalai
karena..” Seketika, Chasna menghentikan ucapannya sesaat setelah membaca
tentang alasan utama gereja itu terbengkalai.
“Karena.. Seorang pastur yang membunuh brutal
salah satu umat disaat misa berlangsung?” Ucap Chasna terbata-bata.
BRANGG!
Terdengar sebuah lilin yang berada diatas
altar sebelah kaca patri itupun terjatuh tanpa alasan yang jelas. Membuat Chasna
dan Naka pun berlari ketempat lilin itu jatuh. Chasna sebelumnya melirik
sekilas dan melihat ada bayangan manusia berlari sesaat sebelum lilin tersebut
terjatuh. Namun, Chasna memilih untuk tetap bungkam.
“Cha, mau ke kaca patri itu ga?” Tanya Naka
tiba tiba yang membuat Chasna tersentak kaget.
“Eh! Boleh aja sih, tapi gandengan ya? Gue
jujur takut.” Lirih Chasna.
“Yaudah sini, padahal lo yang ngajak!”
Ucap Naka seraya menggenggam erat tangan Chasna.
“Tangan
lo dingin banget? Lo kenapa?” Tanya Chasna yang langsung menyadari bahwa tangan
Naka sangatlah dingin, tidak seperti biasanya.
“Gapapa, lanjutin aja. Jadi ke arah kaca
patri itu ga?” Ucap Naka.
Seketika Chasna melirik kearah kaca patri.
“Boleh, Ka. Tadi asal suaranya disana, ya?”
Naka hanya menjawab dengan gumaman juga
anggukan. Lalu, mereka pun berjalan menuju kaca patri tersebut.
“EH! BABI!” Seketika Chasna menutup mata
lalu berteriak, ada kepala bayi menggantung di lampu hias tempat beradanya kaca
patri tersebut.
“AAA! NAKAA! TOLONGG! ITU APA?” Chasna
lalu langsung menyembunyikan mukanya di lengan Naka.
“Eh? Ya Allah, ini kepala bayinya.. Bukan
kepala bayi mainan..” Lirih Naka lalu mengelus kepala Chasna yang sedang
ketakutan.
“Naka! Ayo, kita keluar aja!” Tangis
Chasna pecah disaat itu. Chasna sudah tidak sanggup berada ditempat seperti ini.
“Udah gua bilang juga apa, kan? Ayo kita
keluar.” Putus Naka.
Namun, disaat mereka ingin keluar, semua
pintu gereja tidak dapat terbuka.
“Ka! Ini jadi gimana dongg? Kita harus
keluar! Ini udah ganjil banget, Ka!” Ucap Chasna.
“CHA! AWAS!” Dengan gerakan tiba-tiba,
Naka mendorong tubuh Chasna menjauh dari dirinya, hingga Chasna terjatuh.
“KA!? ITU APA? KA!! GUE MAU KELUAR KAA!”
Ringis Chasna yang sudah mulai mengeluarkan air mata.
Yang mereka lihat adalah seorang perempuan
yang seharusnya tak kasat mata yang sedang menggendong bayi, dan tangan kirinya
yang membawa pisau daging. Perempuan itu mendekat kearah Naka. Serentak, Naka
menggambil katana yang sudah ia siapkan sebelum ia pergi ke Katedral.
“NAKAA! AWA- MPHH!!” Tiba tiba, mulut
Chasna dibungkam dari belakang oleh sebuah suster gereja.
“CHASNA!” Dengan sigap, Naka melumpuhkan
perempuan yang membawa bayi tersebut lalu menyusul Chasna yang telah dibawa
oleh suster gereja.
“Kau! Jangan mendekat ke arah perempuan
ini, diam ditempat. JANGAN PERNAH MENGIKUTI IA LAGI!” Ucap suster gereja itu.
“Kau setan! Kembalikan temanku!” Naka
khawatir terjadi apa-apa karena badan Chasna yang sudah bergetar.
Namun, Chasna langsung mengeluarkan pisau
lipat di kantong celananya, dan menusukkan pisau lipat itu di perut suster itu,
yang membuat suster itu lumpuh seketika.
“NAKAA!” Chasna lalu memeluk badan Naka.
“Gua disini, ayo kita keluar bersama.” Ucap Naka yang menekankan kata ‘keluar bersama’.
“N-nak.. Jangan ikuti setan itu.. Itu
setan..” Lirih suster itu tertatih-tatih.
“Cha? Lo percaya gua atau suster setan
itu?” Naka membuka suara disaat Chasna bingung ingin percaya kepada siapa.
“Ya lo lah, gila!” Ucap Chasna, lalu
meninggalkan suster gereja itu sorang diri.
Suster tersebut bergumam tidak jelas
sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
“Ka! Itu ada pintu keluar! Ayo cepet, Ka!”
Ucap Chasna dengan girang menarik-narik lengan Naka.
“Iya, ayo.” Ucap Naka. Yang berjalan
mendahului Chasna.
Diantara pintu keluar dan dalam gereja,
Chasna sudah mulai mendapatkan sinyalnya kembali. Ternyata, banyak pesan yang
masuk kedalam ponselnya itu.
Notification
Center (99+)
Naka (23/04/24): Chasna,
lo dimana? Gua udah didepan gereja ini
Naka (27/04/24): Chasna!
Lo bikin khawatir semuanya! Lo kemana? Gua udah nunggu didepan gereja, tapi lo
ga kunjung dateng!
My Superwoman! (29/04/24): Sayang..
Kamu dimana? Mama sudah mencari kamu kemana mana.. Tolong balas pesan mama ya..
Powerpuffs’girls! (Alletaa cewe Jungwon)
(29/04/24): @You,
CHASNAA! LO DIMANA?? KATANYA LO MAU PERGI BARENG KEMAREN, TAPI GUA KEMANA-MANA
NYARI LO, LO GAADA!
Seketika, Chasna menyadari, bahwa, selama
ini, ia tidak bersama Naka. Dan, 5 jam yang telah ia lalui bersama ‘Naka’
adalah 5 hari didunia nyata.
“Kenapa berhenti? Sudah tahu?” Ucap ‘Naka’
dengan nada yang berbeda.
Chasna yang ketakutan setengah mati sudah
tidak bisa berbuat apa apa lagi.
“Ayo, kita keluar, lo mau keluar kan, Chasna Raespati?”
Tidak tahu mengapa, tetapi, Chasna
membuang ponselnya, dan memilih mengikuti ‘Naka’.
2
hari kemudian.
Naka, menemukan jasad Chasna dibelakang
rumahnya sendiri bersama sebuah boneka disamping Chasna yang membawa catatan.
“Naka
Kavindra, vous êtes la personne après Chasna. Attends mon prochain match.”
Naka yang kebingungan pun men-translate bahasa asing tersebut, dan,
Naka merinding setengah mati disaat ia mengetahui arti dari kalimat itu.
-TAMAT-
Bionarasi :
Hai!
Aku Kinstrney, biasanya dikenal ‘Kiena’. Aku author pemula. Aku lagi mulai buat
Alternative Universe juga loh, siapa
tau ada yang lagi nyari bahan buat dibaca? AU
aku boleh banget loh kamu baca di IG @kinstrney ! Aku tunggu kalian!
Find me more on:
Instagram:
@kinstrney | @angeliquekiena
Wattpad:
@kinstrney